Songket
ialah salah satu jenis kain tenunan traddisional minangkabau dan melayu yang
terdapat di Indonesia, brunei dan malaysia. Songket ditenun menggunakan kain
emas dan perak biasanya digunakan pada peristiwa dan acara penting.
Menurut
tradisi yang berlaku kain songket hanya boleh ditenun oleh gadis remaja atau
anak dara tetapi kini kaum lelakipun ikut menenun kain songket. Kain songket
ditenun pada alat tenun bambu bingkai melayu. Pola-pola yang rumit dan
benang-benang emas atau perak serta penggunaan sehelai jarum leper.
Motif-motif
yang sudah dipantenkan oleh Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia baru 22 dari 71 motif. Dari 22 motif tersebut
diantaranya ialah motif buah palo,
barantai putiah, simasam, silala rabah, baserk, sirangkak, saik kalamia,
barantai merah, tampuak manggih,salapah, kunang-kunang, cukie, api-api, bungo
intan,nampan perak, limar baranti dan lepus pulis.
Kain
ini biasanya disangkut pautka dengan kain mewah para bangsawan yang menunjukan
kemuliaan martabat dan derajat pemakainya. Berasal dari kerajinan tradisional
industri songket kini berkembang pesat dan dinamis. Penerapa kain songket pada
era globalisasi dan modern kini dapat dijumpai sebagai tas wanita, songkok,
sampai kantung ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar